Wednesday, January 30, 2013

Apalah arti sebuah nama

Remember this famous quotation?


"Rose is a rose by any other name.."

Yup.. that's a quotation from our beloved poet, William Shakespeare. This statement is stated in his play, Romeo and Juliet, which figuratively says that someone's name does not matter at all. Whoever his/her name is, he/she is still who he/she is being. That's just a short theory of Shakespeare's.

***
Well, inilah matter yang terjadi padaku.

Namaku Nurin Nafisah. Nama panggilanku Nina. Ayahku memanggilku Nimut. Kakakku memanggilku Itum. Temanku memanggilku Nurin, Nuyin, Neutron, Nyuet, Chim, Cimol, Doraemon, Itamitum, Nurkolor. Eiiits... aku bukan jaringan teroris yang kudu punya banyak 'alias' buat cover profilnya ya... hehe

Tiap julukan itu mungkin ada maksudnya, tapi memang beberapa aku nggak paham tujuannya. Mungkin mereka alay, atau aku yang terlalu alay untuk memiliki nama normal. Hmm..

1. Nurin Nafisah
Dulu, saat aku masih bersamayam di rahim ibuku, beliau bermimpi menjamu Mbah Nuri (mbah buyutku yang sudah lama meninggal) dimeja makan. Ibuku sangat senang setelah mendapat mimpi itu dan beliau yakin akan memiliki anak perempuan. Ibuku pun berjanji jika anaknya laki-laki dinamakan Nur dan jika perempuan dinamakan Nuri.

12-08-1991, saat ibuku melahirkan aku, putra mbah buyutku yang juga sahabat karib ayahku, Mbah Nasih, menelpon bahwa ibu beliau (Mbah buyut Nafisah) meninggal. Hari itu, ayahku yang sedang gembira atas kelahiranku sekaligus berduka atas meninggalnya Mbah buyut Nafisah. Mbah Nasih yang mengetahui kelahiranku pun mengatakan "Masya Allah, kasihkan nama ibuku buat anakmu, ya. Kasih dia nama Nafisah."
dan VOILA!

Lahirlah bayi mungil, berwajah unyu, berambut ikal lebat, bermata bulat dan bernama Nuri Nafisah. Yang kemudian melalui tahap ejaan yang disempurnakan oleh Mbah putri ku menjadi Nurin Nafisah. Huehuehue
Dan nama ini menjadi legenda saat SMP dulu *gak juga seh*.
Kata guru bahasa Arabku dulu, kalo dibahasa Inggriskan, namaku jadi My Precious Light atau The Precious Lights.. huwaaaa keren khaaaannd??!!
*sayang aku belum sekeren namaku yoweslah*
Tapi yapa yapa nama itu DOA, om! Inilah arti sebuah nama sebenarnya *tampar Shakespeare*


2. Nina
"Nurin Nafisah, kok bisa dipanggil Nina? Darimananya coba?"
Yup, aku dewe yo bingung sakjane.
Jadi gini, nama ini terinisiasi dari mbak Opie (mbak ku sing elek dewe *hahah*).
"Yah, adek bayinya dipanggil Nina aja, ya. Kan kalo dipanggil Rina ntar anak yang nggak bisa bilang 'R' jadinya 'Lina'. Nggak lucu lagi lak'an," *hleh okaaay, ini terkesan aku lahir ke bumi cuma buat jadi boneka unyu nya mbakku.. yoweslah

dan VOILA!
Semua teman TK dan SD ku memanggilku Nina.... Ninaa booboooo'... oooh... Niinaaa bobooo'... kalo tidak boboooo'... yauda sik biarin aja, ntar juga ngantuk sendiri. Manja amat

3. Nimut
Konon, kata ayah, nimut adalah sebuah singkatan NIna iMut. Ehm... percaya atau tidak itu terserah anda sih. Aku sempet survey kok. Dan hasilnya mengatakan 5% percaya (sample dari keluargaku dewe), 95% tidak percaya (sample dari tetangga, teman main gundu, dan teman sekolah).

4. Itum / Garnitum
Kalo panggilan yang satu ini merupakan bentuk keusilan kakak-kakak laki-laki ku yang selalu menggodaku. HOH!!
Mungkin merupakan suatu anugrah luarbiasa bagi mereka ketika mereka bisa mengerjaiku bahkan sampai aku menangis dan lari ke pukpuk nya ibuk.

Saat itu kakakku yang masih SD kelas 4 mengerjakan PRnya sambil menulis NIMUT, NITUM, GARNITUM (saat itu digambarkan sebagai sebuah robot), TUMO (indonesia=kutu rambut), ITUM... aku yang masih berusia 4 tahun sedang menggambar di sebelahnya risih dengan berisiknya dia. Aku pun ngamuk dan marah "Buuuuk... mas ais lhoooo". Ibuku tak pernah memarahi masku, karena memang kadang akulah yang terlalu manja. Huh dasar itum rese' betz -___-

5. Nurkolor
Hmm... yang ini ada kisahnya sih, tengok postingan ini

6. Chim -> Chimpanzee
-Chimpanzees are more clever than Monkeys-
Itulah kata-kata yang tertulis di sebuah bab di buku bahasa Inggris SMP kelas VIII.

Saat itu aku duduk sebangku dengan sahabatku, Arief (aku panggil dia si Momon).
Aku membaca kalimat itu sambil menunjuk pada diriku sendiri ketika aku bilang 'Chimpanzee' dan menunjuk dirinya ketika aku bilang 'Monkey'.

"Ahahahha kamu bangga jadi simpanse?"
"Ahahahha kamu mengakui dirimu monyet?"
"Ahahahaha chimp...chimp...chimpanzee.."
"Ahahahhaha mon...monkey"

dan VOILA!
hingga saat ini dia memanggilku 'Chim'. Dulu aku sempat memanggilnya 'Momon', tapi saat dia tak jomblo lagi, aku mulai sungkan sama cewenya, dan jarang maen bareng lagi.. hahaha
okey.. gubbay Momon!

7. Cimol
Putih, bulat, kecil, kenyal dan beraneka rasa; ada keju, pedas, jagung manis, barbeku.

Itulah ciri-ciri jajanan Sunda aCI digeMOL ini.
Kata seorang sahabat sesama OSIS SMPku dulu, si Ncun (nama panggilan dariku) aku adalah siluman cimol. NICE!

Katanya, alasan dia memanggilku demikian adalah karena sifat cimol ada padaku. Ehm...
Rasa favorit warga SMP dulu adalah pedasss... dan cimol pedas ibarat Nurin Nafisah yang suka marah-marah. Cukup filosofis, bukan? Haha -___-

8. Emon -> Doraemon
Aku tak pernah bersahabat dengan Nobita, Sizuka, Giant ataupun Suneo. Akupun nggak pernah punya adik bernama Dorami, karena aku anak bungsu.

Tapi mungkin karena fisikku yang cukup memenuhi syarat untuk menjadi Doraemon, makanya beberapa teman SMP ku memanggilku Emon.

9. Neutron -> Neut, Nyuet
Masi di SMP juga, sahabat karib yang ternyata masih saudaraku, Ayu, memprakarsai panggilan Neutron, yang kemudian diikuti teman-teman sekelasku yang perempuan.
Mungkin karena aku suka liat Jimmy Neutron, atau mungkin dulu aku pernah satu kali menjawab pertanyaan dengan benar. Entahlah aku dewe bingung.

10. Nuyin
Entah apa yang membuat seorang sahabat SMAku, bernama Baru, memanggilku demikian.. *ciyeeee si Baru, ketauan alay nya... huehuehue

11. Itamitum
"Uwoooppoooo itamitum iku?? Uwaaalaay ngono.." ungkap seorang teman dikampus.
Yup, nama alay itu tercetus dari teman satu kelompok saat ospek, si Arya. Dia tahu aku minta dipanggil itum saat itu. Tapi dia selalu menyapaku dengan 'itamitum'. Karena terdengar lucu ditelingaku, walhasil nama itamitum aku jadikan username twitter ku, dan terakhir kali disinyalir kini menjadi nama blog @L4y ini.

12. -tak ada nama, hanya status keluarga yang tak jelas asal muasalnya- 
Tante, Tete, Umi, Nenek, Nini
Sempat dipanggil tante oleh beberapa teman di SMA dan kuliah. Hihihi nggak usah sebut nama, ah..
Dipanggil tete sama si Sekar, sahabat seperjuangan di Rohis SMA yang disangka saudara kembarku.
Dipanggil Umi sama si Mumu dan Nony teman baikku saat kuliah.
Dipanggil Nenek sama pemilik blog sebelah, si Fatimah, Nadia, Sakti, Nurul, dll. yang mengklaim diri mereka sebagai anak dari Nony dan itu berarti cucuku...
Dipanggil Nini sama Nuha. aaarrgh..
Dan ada mitos yang mengatakan kalau aku dipanggil nenek karena memang usiaku yang paling tua diantara mereka semua...


***
Very well then,
aku seneng bisa punya temen yang memberiku nama yang mereka buat sendiri. Karena aku yakin, pasti tiap julukan yang mereka beri ada filosofi dan maknanya. Dan itu berarti, mereka semua sayang aku....
Mereka sangat memahamiku hingga mereka memberiku label spesial dan hanya kaum tertentu aja yang memanggilku dengan julukan itu.
Hihihi


"Percantiklah nama kamu juga namailah anak-anakmu dengan nama-nama yang baik, sesungguhnya kamu kelak dihari kiamat akan dipanggil dengan nama kamu dan nama anak-anak kamu".( H.R Abu Daud, Ahmad dan lainnya).

P.S: Untuk mas yang nantinya memanggilku 'yaa khumairah' atau 'sayang' atau 'bunda' atau apalah, aku ingin memanggilmu 'ayah' dengan caraku ;) huehuehue *semoga masih disempatkan.. aamiiin...*

4 comments:

  1. aduh ternyata di akhir postingnya tetep ada ceramahnya.
    oke sebarkanlah walau satu ayat, tum...

    ReplyDelete
  2. tete itu pake K nggak sih? ciee ada mas nuhanya ciee

    ReplyDelete
    Replies
    1. menurut L? -_______________-"

      eh, iya, maaf yaa aku khilaf *cium tangan sasmi*

      Delete