Wednesday, November 27, 2013

#GoesToBally - PART 1

Hi, there!
14 November 2013 - Untuk pertama kalinya aku backpacking bareng temenku ke negeri para dewa, Bally. Pengalaman yang berbeda karena di sana aku bukan sekedar berlibur, tertawa, senang, hati puas, pulang. NO. Aku berangkat dengan tujuan paling mulia, yakni Menghadiri Konferensi Indonesia Berkebun. Macam orang penting, aku dan teman-teman dari Malang Berkebun merencanakan apa yang harus dibawa dan membahas anggaran dana buat berangkat. Tapi, macam orang gembel, aku dan teman-teman lebih senang untuk backpacking, PP naik kereta, kemana-mana jalan kaki, foto-foto, dan nggak belanja suvenir. Satu alasan kenapa kami lebih memilih backpacking adalah pengalaman yang kami dapat akan jauuh lebih banyak ketimbang kami naik pesawat :) (baca= karena jauuh lebih murah, itu aja.)

Well, aku mau berbagi kisahku ketika datang di Konferensi paling mulia sepanjang sejarah dunia perkebunbinatangan antar galaksi itu.

DAY #1

Tanggal 14 Novemberku diawali dengan mengisi
materi dan motivasi berkebun ke anak SDN Lowokwaru II
bersama HIMATETA UB.

Ternyata adek-adek SD ini antusias banget pas
udah dikasih botol dan cat. Mereka sedang membuat pot
dari botol bekas untuk vertikultur.
Ini dia nih... bambu yang dirakit sedemikian rupa untuk
 gantungan pot botol bekasnya. (penampakan talent: Mas Irul)

Diakhir acara, kami sempat foto bareng. Daan.. inilah
wajah sumringah kami. Saat itu, tim Malang Berkebun
hanya diwakili tiga orang. Ada Mas Ardha, aku, dan Mas Irul. yaaaay~
Selepas penat memotivasi adek-adek SD Lowokwaru II, pulanglah kami dengan perut laparr..
Tapi tetep semangat sih, kan sorenya ke BALLY... hahaha
Tim Malang Berkebun diwakili delapan orang. Tujuh diantaranya naik kereta api dan berangkat lebih awal, karena ingin sensasi petualangan yang lebih. Dan satu orang, mas Hafid, berangkat naik bus malam.

Kira-kira beginilah penampakan muka-muka pekebun
yang kucel namun tetap unyu yang ikut Konferensi mulia di Bali.

Pukul 14.30 kereta kami pun berangkat. Wohoooo~ Petualangan dimulaaaaaiii \(^o^)/
Sengaja aku bawa kartu UNO ku untuk kami mainkan di penginapan. Tapi melihat wajah kebosanan teman-teman di dalam kereta, UNO pun segera kami jadikan bulan-bulanan. Sambil tertawa, bahagia, nyemil sampe kenyang, dan menarik perhatian satu gerbong untuk tetap fokus pada kami.

"Mau ke Bali ya mbak?" tanya seorang tante yang duduk disampingku.
"Iya, Bu."
"Panggil tante aja, ya. Saya juga mau ke Bali lho..." BLAH BLAH BLAH BLAH BLAH

Panjang lebar aku ngobrol dengan tante pemilik salon dan spa di Bali itu. Sempat aku dikasih kartu namanya juga sih. hihihi mayaan laah
Daaan, persahabatan aku dan tante itu pun dimulai. Tante itu ngikuuuuut aja kemanapun aku dan teman-teman pergi.

Pukul 23.00, tibalah kami di stasiun Banyuwangi Baru. Kami putuskan
untuk melanjutkan perjalanan setelah subuh. Saat itu
di stasiun ini disediakan tempat khusus para backpacker untuk
tidur. Yaah,.meski cuma alas tikar dan bantal mamel, namun
bagi kami tempat itu cukup nyaman untuk kembali
meluruskan punggung yang lama duduk dalam kereta. Setelah satu jam
kami beristirahat, makan, sholat, dll., kami mendengar kabar buruk.
Ternyata usut punya usut, bus ke Bali hanya ada pukul 2 dini hari,
itupun nyegatnya dari gerbang pelabuhan Ketapang.
Dan kami pun bingung, kalap, panik, tak tahu arah, mencoba bertanya
pada penduduk lokal.
Melihat kami yang hendak ke Bali, seorang turis dari Jerman bernama Kevin (kalo gak salah) bertanya apakah dia boleh ikut join bersama 'rombongan' kami. Dasar mental orang Indonesia yang suka heboh kalo ada bule, kami pun dengan wajah girang mengiyakan.
Semacam petualangan yang di pilem-pilem gitu... pertama tante pemilik salon join, terus bule Jerman ikutan join. Jadi total tim kami ada 9 orang sekarang. Dikepalaku udah ngebayangin kami jalan bareng-bareng, sambil bawa backpack, terus jalan jauuh, istirahat bentar, minum, ngobrol bentar, lanjut jalan lagi... HAHAHA NICE!! REAL ADVENTURE!! KERRREEN BANGEET PASTII!! \(>O<)/

Daaan voila!! Ternyata jarak dari stasiun ke Pelabuhan Ketapang
deket banget, broh! -..-'
Bisa ditempuh jalan kaki GAK SAMPE 5 menit.
Iyaaa... jalan kaki kurang dari 5 menit nyampe kok. Tapi kok masih ada yang nge ganjel di ati ya..?!
GUBRAKK!! baru sadar ini kan masih jam 12an. Jadi kami harus nunggu bus 2-3 jam lagi. Yaah... dasar kami adalah backpacker narseeeess.. kami berfoto dengan berbagai gaya dan berbagai cara. Demi membunuh waktu. Hahaha Inilah kami, para backpacker amatiran yang butuh bimbingan seorang imam yang sholeh. Melihat Indomaret saja kami sudah kegirangan minta ampun. Karena bagi kami Indomaret adalah sepetak oase di padang pasir.*lebhaaay bangat dah*
Kami putuskan untuk membeli pasokan energi (baca:cemilan) dan kembali berfoto.

"Eh, ngomong-ngomong, gimana kabar mas Hafid, ya, rek???"
"Oh, iya, dia kan naik bus malam ya? Udah sampe mana ya dia?"
"Semoga dia baik-baik aja ya... kan dia sendirian.."

Yaaah... kira-kira begitulah basa-basi kami sambil nyemil di terotoar jalan. Tapi namanya juga cuma basa-basi, ga ada aksi inisiatif dari kami untuk bertanya kabar mas Hafid secara langsung lewat telpon atau sms atau bahkan cuma WA. Gak ADA. Seolah gak ada yang peduli, mau dia selamet, mau dia dimakan buaya. Kami cuma basa-basi. hihihih -> contoh teman yang baik nih.

Gak terasa udah jam 2 lebih aja nih. Si tante pemilik salon mulai take action.
"Mbak, ini tadi saya sudah telpon bus langganan saya, katanya ada 10 bangku kosong. Jadi bisa numpang ke Bali."
"Alhamdulillah... bayar, tante?"
"Iya lah, mbak.."
Ohkeeey~ -.-' backpacker yang baik adalah yang kurang suka mendengar kata 'BAYAR'.

Setengah jam kemudian, dari kejauhan terlihat sebuah bus yang nampak penuh. 
"Nah, ini bus nya udah datang..." kata tante semangat.
Daaan, berhentilah bus itu di depan kami. Mataku seketika tertuju pada penumpang yang duduk di bangku paling depan, pinggir kaca. Seiris wajah yang tak asing di pikiranku. Pemuda dengan topi alay yang seringkali kulihat saat aku di Malang. Iya! Aku tahu wajah itu.

"LHOH! ITU KAN MAS HAFID???!!!!" teriakku histeris.
"Mana?? Mana?" sambut teman-teman.
"Walaaah... akhirnya kita satu bus jugaa... hahahaha"









>>> INILAH RAHASIA TUHAN YANG BENAR-BENAR NYATA. TAK ADA RENCANA, TAK ADA SENGAJA. TUHANLAH YANG MENGATUR SEMUANYA. DAN KETIKA TUHAN LAH YANG MEMBERI KEJUTAN YANG TAK PERNAH SEDIKIT  PUN KITA DUGA, SEMUA TERASA BEGITU INDAH PADA WAKTUNYA. :')

Di atas kapal ferry. Dari kiri, Mas Irul, Mas Hafid dengan topi alaynya,
Hasby yang ikutan pake topi agak alay, Mbak Irma, aku yang posenya paling alay,
Kevin (kalo gak salah) dan Atika. Terus si Chunid dan Zulham?
Mereka sedang terbuai pulas di dalam bus dan enggan
bangun untuk menikmati gelapnya selat Bali. Selamat malam selat Bali. :)

To be continued~

0 comments:

Post a Comment