Terkait dengan pengertian heart breaker yakni orang yang ‘ahli’ mematahkan hati, sebenarnya
terbesit dipikiran ane “Siapakah reference
yang pantas disebut sebagai heart breaker
itu?”.
Hebatnya jaman sekarang, di Indonesia, sering ane dengar
ungkapan seperti di-PHP, digantung, di-TTM, di-adek-kakak-in *whoops , dll. Dari sini, berkembang
pulalah makna dari istilah patah hati itu sendiri.
Singkatnya begini, secara harfiahnya, mungkin ‘patah hati’
seharusnya hanya dapat dialami oleh orang yang hubungan cintanya diputuskan
oleh kekasihnya. Contoh: putus saat pacaran/ suami-istri yang tercerai. Namun,
coba renungkan, kini istilah ‘patah hati’ dapat dialami oleh banyak orang. Mereka
adalah:
- Orang yang hubungan cintanya diputuskan oleh kekasihnya.
- Orang yang menyukai atau mencintai seseorang secara sepihak.
- Orang yang cintanya ditolak.
Tapi, the big question
is “Siapakah yang ‘patah hati’ dan siapakah yang mematahkan hati atau heart breaker?”
Jawaban:
- Yang patah hati = si Cowo / Cewe yang diputusinHeart breaker = si Cowo / Cewe yang mutusin, of course
- Yang patah hati = si Cowo / Cewe yang suka atau cinta sama Cewe/ Cowo yang nggak mungkin dia miliki (maybe udah punya semacam kekasih. Hmm...)Heart Breaker = si Cowo / Cewe yang udah punya kekasih
- Yang patah hati = si Cowo / Cewe yang cintanya ditolakHeart breaker = si Cowo / Cewe yang menolak cintanya (meski yang menolak single)
Okey, sekarang, masih merasa bahwa dirimu bukanlah seorang heart
breaker?
Ane, jelasin lagi deh. Ehm..pake studi kasus aja deh biar
gampang ngertinya...
Ini satu cerita tentang kakaknya temenku. Nah, kakaknya itu
punya sepupu, supupunya itu punya tante, nah tantenya itu punya tetangga, lah
tetangganya punya temen, temennya tetangga punya cucu, nah cucunya itu namanya
Buluk (dia cowo). Si Buluk tuh suka banget sama cewe (karna kebetulan doi
normal), namanya si Tupini. Si Buluk sebenarnya bercita-cita nembak si Tupini,
karena emang doi sukaaaaaak banget sama dia. Nah, sayangnya, si Tupini tuh udah
punya cowo nun jauh disana. Istilah jawanya LDR-an begitu.
Emang dasar pribadinya si Tupini yang ramah tamah gemah
ripah lohjinawi, ya, si Tupini tuh buuuuaeeeekk banget sama si Buluk dan ke
semua teman-temannya (meski sometimes
perlakuan Tupini ke Buluk agak lebih intense).
Alhasil si Buluk pun makin galau. Rasa suka doi ke Tupini makin membuncah menjadi-jadi.
Tapi suatu saat si Tupini tahu perasaan Buluk ke dia. Si Tupini bingung kudu
gimana, karena dia berstatus ‘udah punya cowo’.
One day, si Tupini
berencana mengurangi intensitas ketemuannya dengan si Buluk. Begitu juga si
Buluk, yang dari hari ke hari terpuruk dalam kegalauannya, berusaha untuk
bersikap biasa dan mulai sedikit acuh pada Tupini.
*STOOOOPPP!!! Nah, disini kita bisa mikir, makna dari sikap
gelagat menggeliat dari si Buluk. Sebenarnya dia itu kenapa sih? Kenapa dia harus
berusaha biasa dan sedikit acuh pada Tupini. Padahal jelas-jelas mereka itu nda
ada ikatan khusus (baca: Pacaran/ nikah *hmm..). Dan makna kebaikan si Tupini.
Sebenarnya, memang pribadinya ramah luarbiasa atau cari gara-gara? Kita kudu
liat pake dua mata, nih* Lanjut, ya.......
One day (again), si
Buluk mulai risau dengan sikap masing-masing yang saling canggung menyanggung. Akhirnya,
curhatlah doi ke neneknya. “Nek, aku patah hati nih, aku harus gimana dong buat
bisa muv-on dari Tupini?”.
Oke, supposed that you’re
his Granny. Uhukuhuk..
Layakkah Buluk patah hati dengan apa yang menimpanya?
Pantaskah kemudian kita me-label-i si Tupini sebagai a Heart Breaker karena telah mematahkan
asa si Buluk untuk mencintainya? *weeeiisshh...
Ataukah, sebenarnya si Buluk selama ini hanya ke-geer-an
dengan keramahtamahan Tupini?
Hmm... Ke-geer-an ternyata juga dapat mengakibatkan patah
hati yaa..
Well,
4. Orang yang ke-geer-an dengan sikap orang yang
dia sukai ke dia.
Nah, dari sini, yuk kita simak pernyataan-pernyataan:
“Tiap orang berhak mencintai dan dicintai. Tiap orang berhak
menyukai dan disukai. Tiap orang berhak mengatakan TIDAK jika memang dia harus
katakan.”
So, don’t you think
that “Tiap orang hampir pasti mendapat gelar ‘a heart breaker’ ”?
“TIAP ORANG” lho, yaa... “EVERY SINGLE PERSON”... atau “JEDE
PERSON”.. atau “KULLU NAFSIN”...
Why? Because, tiap
orang pasti punya satu, dua, tiga, atau mungkin jutaan admirer. Akankah kamu menerima rasa suka/cinta mereka semua? I guess not.
So, in this case, you’ve
broken their heart anyway. Well, each of you and I are very capable persons to be
(a) heart(s) brokers. Wow, we are that monster then. They are. You are. I am. Who
knows?!
Hooaaahhm... gitu aja deh.. hehehe... Au revoir! ;)
*)Kisah di atas hanya fiksi belaka. Penulis tidak bermaksud menyinggung siapapun dan dimanapun. Tulisan ini hanyalah luapan ide dan pemikiran penulis saja. Jika terjadi kesamaan Nama tokoh, lokasi, silsilah keluarga, kisah hidup, maka itu hanyalah kebetulan. Jika memang anda tersinggung dan sakit hati, segera hubungi psikiater terdekat. :)
*)Kisah di atas hanya fiksi belaka. Penulis tidak bermaksud menyinggung siapapun dan dimanapun. Tulisan ini hanyalah luapan ide dan pemikiran penulis saja. Jika terjadi kesamaan Nama tokoh, lokasi, silsilah keluarga, kisah hidup, maka itu hanyalah kebetulan. Jika memang anda tersinggung dan sakit hati, segera hubungi psikiater terdekat. :)
-__-" I do understand this, eh postingkannya berkesinambungan lho sama si sok ganteng di sebelah :D
ReplyDeleteHm, iya, emang tercetus stlah aku bc postingan dia :D
Deleteterimakasih @tambahganteng
semoga kegantenganmu tak hanya sekedar teori belaka hahah
Itu kok terbaca seperti curahan hati yang terselubung, ya? Hayo, Kamu abis matahin hati siapa, hayo...
ReplyDeleteNgomong-ngomong, aku baru sadar kalo background blogmu ini sama kayak background blog'ku.
hmm... nda tau mas, siapa yang terpatahkan hatinya gara-gara aku..tapi yang jelas, aku juga patah hati karna seseorang sih.. hehehe :} quite fair, huh?
DeleteOuw... Ternyata kamu bisa jatuh hati, ta? Itu buktinya sampe patah hati gitu. Tak kira anak kayak kamu ga bisa jatuh hati, lho... =)
DeletePatah hati itu biasa (walau agak malu2in, sih). Asal tau cara nyembuhinnya. Oke?
iya mas... aku juga sering kok jatuh hati...
Deletetapi sayangnya aku belum pernah jatuh cinta.. hehehe
hmm... alhamdulillah aku nggak malu kok mas *apa emang ngga tau malu* hehehe
dan nggak pernah merasa sakit saat patah hati.. hihihi :}